Jumat, 03 Mei 2013

RESENSI NOVEL BUMI CINTA



BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
            Menurut Sumardjo dan Sumaini, salah satu pengertian sastra adalah seni bahasa. Maksudnya adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Untuk dapat menikmati suatu karya sastra secara sungguh-sungguh dan baik diperlukan pengetahuan tentang sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup, penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang tepat. Sebelumnya, patutlah semua orang tahu apa yang dimaksud dengan karya sastra. Karya sastra bukanlah ilmu. Karya sastra adalah seni, di mana banyak unsur kemanusiaan yang masuk di dalamnya, khususnya perasaan, sehingga sulit diterapkan untuk metode keilmuan. Perasaan, semangat, kepercayaan, keyakinan sebagai unsur karya sastra sulit dibuat batasannya.
Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Jakop Sumardjo dalam bukunya yang berjudul "Apresiasi Kesusastraan" mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya. Rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain.
            Pada dasarnya, karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena karya sastra dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi. Karya sastra dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan ini adalah jenis hiburan intelektual dan spiritual. Karya sastra juga dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk berkarya, karena siapa pun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang bernilai seni.
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan karya sastra, tidak ada salahnya apabila kita melirik lebih mendalam tentang genre (jenis) karya sastra. Karya sastra dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni karya sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif. Ciri karya sastra imajinatif adalah karya sastra tersebut lebih menonjolkan sifat khayali, menggunakan bahasa yang konotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetika seni. Sedangkan ciri karya sastra nonimajinatif adalah karya sastra tersebut lebih banyak unsur faktualnya daripada khayalinya, cenderung menggunakan bahasa denotatif, dan tetap memenuhi syarat-syarat estetika seni.
            Pembagian genre sastra imajinatif dapat dirangkumkan dalam bentuk puisi, fiksi atau prosa naratif, dan drama. Penjelasan tentang ketiga karya sastra ini akan kita kupas secara terperinci.
1. Puisi
Puisi adalah rangkaian kata yang sangat padu. Oleh karena itu, kejelasan sebuah puisi sangat bergantung pada ketepatan penggunaan kata serta kepaduan yang membentuknya.



1
2. Fiksi atau prosa naratif.
Fiksi atau prosa naratif adalah karangan yang bersifat menjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Fiksi pada dasarnya terbagi menjadi novel, roman, dan cerita pendek.
Suroto dalam bukunya yang berjudul "Apresiasi Sastra Indonesia" menjelaskan secara terperinci tentang pengertian tiga genre yang termasuk dalam prosa naratif berikut ini.
a. Novel .       
            Novel ialah suatu karangan prosa yang bersifat cerita, yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang (tokoh cerita). Dikatakan kejadian yang luar biasa karena dari kejadian ini lahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang mengalihkan jurusan nasib para tokoh. Novel hanya menceritakan salah satu segi kehidupan sang tokoh yang benar-benar istimewa, yang mengakibatkan terjadinya perubahan nasib.
b. Roman
            Istilah roman berasal dari genre romance dari Abad Pertengahan, yang merupakan cerita panjang tentang kepahlawanan dan percintaan. Istilah roman berkembang di Jerman, Belanda, Perancis, dan bagian-bagian Eropa Daratan yang lain. Ada sedikit perbedaan antara roman dan novel, yakni bahwa bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran luasnya unsur cerita hampir sama.
c. Cerita pendek.
            Cerita atau cerita pendek adalah suatu karangan prosa yang berisi cerita sebuah peristiwa kehidupan manusia -- pelaku/tokoh dalam cerita tersebut. Dalam karangan tersebut terdapat pula peristiwa lain tetapi peristiwa tersebut tidak dikembangkan, sehingga kehadirannya hanya sekadar sebagai pendukung peristiwa pokok agar cerita tampak wajar. Ini berarti cerita hanya dikonsentrasikan pada suatu peristiwa yang menjadi pokok ceritanya.

3. Drama
Genre sastra imajinatif yang ketiga adalah drama. Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya. Drama sebagai karya sastra sebenarnya hanya bersifat sementara, sebab naskah drama ditulis sebagai dasar untuk dipentaskan. Dengan demikian, tujuan drama bukanlah untuk dibaca seperti orang membaca novel atau puisi. Drama yang sebenarnya adalah kalau naskah sastra tadi telah dipentaskan. Tetapi bagaimanapun, naskah tertulis drama selalu dimasukkan sebagai karya sastra.
Selanjutnya adalah pembagian genre sastra nonimajinatif, di mana kadar fakta dalam genre sastra ini agak menonjol. Sastrawan bekerja berdasarkan fakta atau kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi sepanjang yang mampu diperolehnya. Penyajiannya dalam bentuk sastra disertai oleh daya imajinasinya, yang memang menjadi ciri khas karya sastra. Genre yang termasuk dalam karya sastra nonimajinatif, yaitu:



2
1. Esai:Esai adalah karangan pendek tentang sesuatu fakta yang dikupas menurut pandangan pribadi manusia. Dalam esai, baik pikiran maupun perasaan dan keseluruhan pribadi penulisnya tergambar dengan jelas, sebab esai merupakan ungkapan pribadi penulisnya terhadap sesuatu fakta.
2. Kritik:Kritik adalah analisis untuk menilai sesuatu karya seni, dalam hal ini karya sastra. Jadi, karya kritik sebenarnya termasuk argumentasi dengan faktanya sebuah karya sastra, sebab kritik berakhir dengan sebuah kesimpulan analisis. Tujuan kritik tidak hanya menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar dan salahnya sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu, tetapi tujuan akhirnya adalah mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin, dan juga mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik.
3. Biografi:Biografi atau riwayat hidup adalah cerita tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Tugas penulis biografi adalah menghadirkan kembali jalan hidup seseorang berdasarkan sumber-sumber atau fakta-fakta yang dapat dikumpulkannya. Teknik penyusunan riwayat hidup itu biasanya kronologis yakni dimulai dari kelahirannya, masa kanak-kanak, masa muda, dewasa, dan akhir hayatnya. Sebuah karya biografi biasanya menyangkut kehidupan tokoh-tokoh penting dalam masyarakat atau tokoh-tokoh sejarah.
4. Autobiografi:Autobiografi adalah biografi yang ditulis oleh tokohnya sendiri, atau kadang-kadang ditulis oleh orang lain atas penuturan dan sepengetahuan tokohnya. Kelebihan autobiografi adalah bahwa peristiwa-peristiwa kecil yang tidak diketahui orang lain, karena tidak ada bukti yang dapat diungkapkan. Begitu pula sikap, pendapat, dan perasaan tokoh yang tak pernah diketahui orang lain dapat diungkapkan.
5. Sejarah:Sejarah adalah cerita tentang zaman lampau sesuatu masyarakat berdasarkan sumber-sumber tertulis maupun tidak tertulis. Meskipun karya sejarah berdasarkan fakta yang diperoleh dari beberapa sumber, namun penyajiannya tidak pernah lepas dari unsur khayali pengarangnya. Fakta sejarah biasanya terbatas dan tidak lengkap, sehingga untuk menggambarkan zaman lampau itu, pengarang perlu merekonstruksinya berdasarkan daya khayal atau imajinasinya, sehingga peristiwa itu menjadi lengkap dan terpahami.
6. Memoar:Memoar pada dasarnya adalah sebuah autobiografi, yakni riwayat yang ditulis oleh tokohnya sendiri. Bedanya, memoar terbatas pada sepenggal pengalaman tokohnya, misalnya peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh selama Perang Dunia II saja. Fakta dalam memoar itu unsur imajinasi penulisnya ikut berperanan.
7. Catatan Harian:Catatan harian adalah catatan seseorang tentang dirinya atau lingkungan hidupnya yang ditulis secara teratur. Catatan harian sering dinilai berkadar sastra karena ditulis secara jujur, spontan, sehingga menghasilkan ungkapan-ungkapan pribadi yang asli dan jernih, yakni salah satu kualitas yang dihargai dalam sastra.
8. Surat-Surat:Surat tokoh tertentu untuk orang-orang lain dapat dinilai sebagai karya sastra, karena kualitas yang sama seperti terdapat dalam catatan harian.




3
            Genre sastra nonimajinatif ini belum berkembang dengan baik, sehingga adanya genre tersebut kurang dikenal sebagai bagian dari sastra. Apa yang disebut karya sastra selama ini hanya menyangkut karya-karya imajinasi saja. Hal ini bisa kita lihat dari pemahaman masyarakat, khususnya pelajar tentang sastra.
Inilah tulisan singkat tentang sastra dan pembagiannya. Untuk memahami lebih jauh lagi, Anda dapat menggali lagi lebih lanjut dari berbagai sumber, baik itu buku, artikel, majalah, surat kabar, dan sebagainya
B. Pengertian Novel
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, novel, cerita pendek, drama, bentuk novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca oleh para pembaca. Karya– karya modern klasik dalam kesusasteraan, kebanyakan juga berisi karya– karya novel. Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola – pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi social, sedang novel hiburan Cuma berfungsi personal. Novel berfungsi social lantaran novel yang baik ikut membina orang tua masyarakat menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel memikat dan orang mau cepat–cepat membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. Definisi – definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
  2. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
  3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : undur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus priantoro, S.Pd).
  4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsic (Paulus Tukam, S.Pd)


4
C.Ciri-ciri Novel
            Sebuah novel memiliki beberapa cirri-ciri yang dapat di jadikan sebagai pegangan  unruk mengetahui apakah novel /bukan sebagai mana di kemukakan oleh Tarigan menyebutkan bahwa cirri-ciri novel adalah;
1. Jumlah kata lebih dari 35.000 buah
2. Jumlah waktu rata-rata yang dipergunakan buat membaca novel yang paling pendek diperlukan waktu minimal 2 jam atau 120 menit
3. Jumlah halaman novel minimal 100 halaman
4. Novel bergantung pada pelaku dan mungkin lebih dari satu pelaku
5. Novel menyajikan lebih dari satu impresi, efek dan emosi
6. Skala novel luas
7. Seleksi pada novel lebih luas
8. Kelajuan pada novel kurang cepat
9. Unsur-unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang diutamakan.
D. Jenis novel berdasarkan kebenaran cerita
            a.Berdasarkan nyata atau tidaknya suatu cerita,novel terbagi dua jenis
1.Novel fiksi
            sesuai namanya,novel berkisah tentang hal yang fiktif dan tidak pernah terjadi,tokoh,alur maupun latar belakangnya hanya rekaan penulis saja contoh:twillight,harry potter
2.Novel non fiksi
            novel ini kebalikan dari novel fiksi yaitu novel yang bercerita tentang hal nyata yang sudah pernah terjadi,lumrahnya jenis novel ini berdasarkan pengalaman seseorang,kisah nyata atau berdasarkan sejarah.

            b.Jenis novel berdasarkan genre cerita,jenis novel di bagi menjadi beberapa macam,
1.Novel romantis
            cerita novel satu ini berkisah seputar percintaan dan kasih sayang dari awal hingga akhir






5
2.Novel horor
            jenis novel yang satu ini memiliki cerita yang menegangkan,seram dan pastinya membuat pembaca berdebar debar,umumnya bercerita tentang hal hal yang mistis atau seputar dunia gaib
3.Novel misteri
            cerita dan jenis novel ini lebih rumit karena akan menimbulkan rasa penasaran hingga akhir cerita
contoh:novel novel karangan karen rose,agatha christie
4.Novel komedi
            sesuai namanya,jenis novel ini mengandung unsur kelucuan atau membuat orang tertawa dan benar benar tertidur
contoh:masuka masukin saja,kambing jantan,30 hari mencari cinta
5.Novel Inspiratif
            jenis novel yang ceritanya mampu menginspiri banyak orang,umumnya novel ini sarat akan pesan moral atau hikmah tertentu yang bisa di ambil oleh pembaca sehingga pembaca merasa mendapat suatu dorongan dan motivasi untuk melakukan hal yang lebih baik
.

            c.Jenis novel berdasarkan isi,tokoh dan pangsa pasar
1.Teenlit
            berasal dari kata teen yang berarti remaja dan lit dari kata literature yang berarti tulisan /karya tulis
jenis novel ini bercerita seputar permasalahan para remaja umumnya,tentang cinta atau persahabatan.
tokoh dan pangsa pasarnya novel ini adalah anak usia remaja,usia yang di anggap labil dan memiliki banyak permasalahan

2.Chicklit
            chick adalah bahasa slang dari amerika yang berarti wanita muda,jadi jenis novel yang satu ini bercerita tentang seputar kehidupan atau permasalahan yang di hadapi oleh seorang wanita muda pada umumnya.
jenis buku novel ini sebenarnya bisa di nikmati oleh siapa saja,namun umumnya cerita dari novel ini lebih kompleks,rumit bahkan kadang mengandung unsur dewasa yang tidak terlalu mudah di tangkap oleh pembaca usia remaja singkat

3.Songlit
            novel ini di tulis berdasarkan sebuah lagu contohnya ruang rindu,di mana judul novel adalah judul sebuah lagu ciptaan letto group band indonesia yang terkenal lewat lagu ini yang menjadi soundtrack sinetron intan yang melambungkan nama naysila mirdad dan dude harlino,buku ini bisa di nikmati oleh siapapun baik remaja maupun orang dewasa.







6
4.novel dewasa
            novel jenis ini tentu saja hanya di peruntukkan bagi orang dewasa karena umumnya ceritanya bisa seputar percintaan yang mengandung unsur sensualitas orang dewasa.

E. Menurut Muchtar Lubis
            cerita novel itu ada bermacam-macam, antara lain:
  1. Novel avonuter adalah bentuk novel yang dipusatkan pada seorang lakon atau tokoh utama. Ceritanya dimulai dari awal sampai akhir para tokoh mengalami rintangan-rintangan dalam mencapai maksudnya.
  2. Novel psikologi merupakan novel yang penuh dengan peristiwa-peristiwa kejiwaan para tokoh.
  3. Novel detektif adalah novel yang merupakan cerita pembongkaran rekayasa kejahatan untuk menagkap pelakunya dengan cara penyelidikan yang tepat dan cermat.
  4. Novel Politik atau novel sosial adalah bentuk cerita tentang kehidupan golongan dalam masyarakat dengan segala permasalahannya, misalnya antara kaum masyarakat dan buruh dengan kaum kapitalis terjadi pemberontakan.
  5. Novel kolektif adalah novel yang menceritakan pelaku secara kompleks (menyeluruh) dan segala seluk beluknya. Novel kolektif tidak mementingkan individu masyarakat secara kolektif.

F. Sedangkan menurut Jakob Sumardjo dan Saini K.M
jenis novel adalah sebagai berikut:
1)     Novel Percintaan
Novel percintaan melibatkan peranan tokoh wanita dan pria secara seimbang bahkan kadang-kadang peranan wanita lebih dominan.
2)     Novel Petualangan
Novel petualangan sedikit sekali memasukan peranan wanita. Jika wanita di sebut dalam novel ini maka penggambarannnya kurang berkenan. Jenis novel ini adalah bacaan pria. Karena tokoh-tokohnya adalah pria, dan dengan sendirinya banyak masalah untuk laki-laki yang tidak ada hubungannya dengan wanita.
3)     Novel Fantasi
Novel fantasi bercerita tentang hal-hal yang tidak realistis dan serba tidak mungkin dilihat dari pengalaman sehari-hari. Novel jenis ini menggunakan karakter yang tidak realistis, setting, dan plot yang juga tidak wajar untuk menyampaikan ide-ide penelitinya.



7
G. Novel Mempunyai unsur-unsur yang terkandung dalam unsur –unsur tersebut adalah :
1. Unsur Intrinsik
            a. tema
            b. setting
            c. sudut pandang
            d. Alur/plot
            e. penokohan
            f. gaya bahasa
2. unsur  ekstrinsik
            a. Nilai agama
            b. Nilai moral
            c. Nilai social
            d. Nilai budaya
            e. latar belakang










8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar